Mendukung SDGs Desa Sehat dan Sejahtera melalui Gaya Hidup Sehat dengan Resep Leluhur

 


Tulisan ini merupakan testimoni atau pengalaman pribadi yang saya alami saat divonis dokter, bahwa saya Suhadi mengalami sakit Diabetes Melitus, dimana saat itu kondisi saya berumur 44 tahun dan berat badan turun dari biasanya 75 kg menjadi 65 kg. Yang saya rasakan selalu lemas, mengantuk, mudah buang air kecil, mudah haus, mudah lapar dan setelah diukur kadar gula tertera 245 sehingga saya dinyatakan mengidap sakit Diabetes Melitus atau Kencing Manis yang sampai saat itu dari dunia medis belum bisa menyembuhkan, bisanya hanya menurunkan kadar gula darah dengan minum obat, secara teratur atau terus menerus dan cara hidup teratur, tenang, makan terkontrol serta olah raga rutin dibarengi mengontrol pikiran tidak boleh cemas, khawatir, tergesa-gesa dan menghindari stres juga istirahat yang cukup.

Setelah berobat secara rutin kepada dokter tersebut, saya mengalami sulit menjalankan terapi Hidup Harmonis sesuai arahan dokter, dikarenakan saya sebagai pekerja atau kepala keluarga yang harus bekerja keras sehingga sangat sulit hidup teratur, tenang dan tidak stres di era globalisasi seperti sekarang ini. Hasil minum obat penurun gula darah, sangat kecil perubahannya di angka normal 90 sd 130 Gula darah sewaktunya alias hasil minum obat medis masih disekitar 243, 241 dan terakhir periksa setelah terapi medis tersebut sebesar 239 gula darah saya. Sehingga info dari Dokter, organ pankreas saya belum maksimal dalam menghasilkan Alfa dan Betha Insulin untuk menetralisir kadar gula dalam darah.

Saat itu disarankan untuk melakukan operasi cangkok sel generatif pankreas dg Stemcell di Rumah Sakit Guang Xhao Cina, karena yang ada saat itu teknologi baru ada di RRC, dan itupun tingkat keberhasilannya 50-50 alias bisa berhasil atau tidak berhasil operasinya karena baru uji coba pemakaian stemcell utk Organ Sistemic.

Pak Dokter memberi gambaran biaya operasi Cangkok Stemcell sebesar 200juta, dan pada saat itu saya tidak punya biaya sebesar itu, sehingga saya mohon ijin Pak Dokter tersebut untuk melakukan pengobatan secara alternatif non medis, jawaban dokter silahkan bila melakukan alternatf namun supaya terdeteksi pengaruhnya diminta sebelum melakukan pengobatan Alternatif diukur kadar gulanya dan pemakaian obat medis dihentikan dahulu sehingga terkontrol pengaruhnya karena ditakutkan apabila saya minum obat medis bersamaan dengan berobat herbal alternatif akan membuat gula darah drop atau turun sangat drastis dan hal ini sangat berbahaya terhadap kerja jantung ditakutkan bila kadar gula drop akan berhentinya jantung memompa darah keseluruh tubuh dan bisa menimbulkan kematian.

Dengan adanya internet saat ini saya melakukan browsing di mesin pencari Google, dan didapatkan tulisan Dosen Universitas Negeri Jember (UNEJ) Jurusan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Ibu Doktor Erlia Narulita yang meneliti Resep Leluhur: Undur-undur darat mampu menurunkan Gula Darah dengan dosis 7,5 mg/kg bb hewan percobaan. Yang mengejutkan dari hasil penelitian tersebut adalah menguatnya sel-sel organ dalam dari tubuh mamalia tersebut yaitu: pankreas, jantung, ginjal, lever hewan mamalia tersebut menjadi lebih baik daripada hewan kontrol yang tidak diperlakukan dengan ekstraks undur undur darat. Kemudian saya mencari literatur lain yang berkaitan dengan penyembuhan Diabetes Melitus.

Ada yang meneliti juga dari dosen Universitas Gajah Mada (UGM) serta pengalaman personal/orang orang yang sembuh dengan undur undur darat biasanya cara meminumnya dengan 5 ekor undur undur darat hidup dimasukkan dalam satu kapsul kosong, diminum sehari 2 kali ( Pagi dan Malam) selama 100 hari secara rutin, dan Sembuh Total, Gula darah menjadi normal, alias Organ Pankreas berfungsi kembali secara otomatis memproduksi Insulin, sehingga saya sekarang sembuh total dari Sakit DM/Gula/Diabet Melitus/Kencing Manis, otomatis tidak tergantung kepada obat medis maupun tidak perlu minum undur undur darat lagi.

Padahal hidup saya sekarang normal seperti hidup insan kebanyakan, apabila makan hanya seperlunya yaitu saat terasa lapar saja, tidak harus rutin jam makannya dan istirahat sesuai ritme hidup kebanyakan insan, tidur saat mengantuk dan bangun bila sudah berasa cukup segar dibadan, walaupun ada kegiatan Piket ronda malam di kampung tempat saya tinggal saya sekarang sudah nyaman melaksanakan kegiatan sehari hari dengan seimbang tanpa ada kendala seperti saat dahulu sakit DM/Diabet Melitus/Sakit Gula/Kencing Manis.

Sedikit informasi saat 100 hari masa pemulihan/masa recovery/masa pengobatan herbal resep leluhur ini yang perlu diperhatikan adalah, selain minum rutin undur undur darat, obat medis untuk penurun gula.nya dihentikan, juga menjaga hati dan pola pikir dikembalikan kepada keseimbangan hidup sesuai ajaran Allah, atau menghindari penyakit hati misalnya egois, keras kepala, menang sendiri, merasa paling benar, hasad atau benci, iri terhadap lainnya, merasa sedih, merasa khawatir, gelisah berkepanjangan, tergesa-gesa, merasa kurang, dan lain lain.

Sehingga mindset kita harus kembali hidup seimbang kembali ke fitrah penciptaanNya, bersyukur, berpikir positif, selalu mengambil hikmah dari setiap kejadian yang dialami, qonaah atau menerima ujian hidup dengan ikhlas apa adanya. Sehingga dengan mempelajari hidup sesuai keseimbangan yang diajarkan Nabi Besar Muhammad saw, seperti yang diungkap oleh buku 100 orang berpengaruh di dunia menjadi inspirasi saya dalam pengendalian hidup.

Dimana Rasul Allah tersebut mengajarkan cara hidup dari hal kecil setelah bangun tidur dan apa apa yang dikerjakan, hidup beranggaran atau malam mencari ilmu Allah untuk landasan siang hari menerapkan dengan tepat, sehingga semua waktu hidup kita bernilai ibadah karena sudah sesuai petunjukNya begitu dalam memperlakukan tubuh pribadi, cara bicara menghadapi yang lebih tua, kepada yang lebih muda, bila bertemu tetangga, rekan, sahabat dan bertemu musuh.pun ada tatacaranya supaya hidup aman, tenang, selamat dan berkah seperti sunnah beliau.

Sehingga saat menghadapi kematian pun beliau mengajarkan dengan santun dan tabah begitu menghadapi sakit sebelum meninggal. Dari pengalaman hidup yang beliau ajarkan, kita menjadi optimis dalam menghadapi tantangan hidup sekarang ini, walaupun berbeda zaman, namun prinsip-prinsip hidup yang diamanahkan beliau, bahwa hidup harus seimbang, bahagia dan selalu beribadah setiap saat akan membawa kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan bagi semuanya.

Apalagi Bila dihubungkan dengan syair Khairil Anwar: Hidup sekali, Ber-arti, kemudian Mati, maka semakin semangat untuk hidup sehat supaya bermanfaat bagi diri dan lingkungan, keluarga, masyarakat, Negara serta Dunia.

Pada kesempatan ini saya juga ingin menjelaskan mengapa saya semangat ingin kembali sehat lagi, walaupun dokter sudah memvonis sakit DM sampai saat ini belum bisa disembuhkan di seluruh dunia. Namun saya berkeyakinan kepada pendapat Nabi Besarku bahwa semua sakit ada obatnya kecuali sakit penuaan (pengecilan otak), sehingga saya berusaha dengan pendekatan lain untuk sembuh dari sakit Diabetes ini.

Syukur Alhamdulillah saya sekarang bisa sembuh atau kembali normal fungsi kerja pankreasnya dalam menghasilkan alfa insulin untuk menurunkan kadar gula darah dan menghasilkan betha insulin untuk menaikkan kadar gula dalam darah, dan ini berjalan otomatis tanpa dikontrol oleh otak kita, supaya dalam kadar yang stabil normal yaitu 90-130 mg gula sewaktu-nya. Apalagi bila melihat data dari dunia kesehatan bahwa dikarenakan Bangsa Indonesia makanan pokoknya dari beras atau nasi sehingga cenderung kelebihan karbo atau gula dalam darah manusia Indonesia berpotensi besar sekali, ditambah menghadapi tantangan dunia global yang semakin banyak kebutuhan dan tuntutan hidup.

Menambah terganggunya pikiran masalah keseimbangan cara hidup ataupun ketenangan hidup bila tidak mempunyai pedoman hidup yang benar atau seimbang akan mudah Bangsa Indonesia terjerumus kedalam sakit diabetes. Terbukti ada 4 teman kuliah saya di pertanian dahulu yang divonis dokter juga sakit diabetes, namun karena beliau beliaunya hanya percaya tindakan medis yaitu hanya mengkonsumsi pil penurun gula darah saja sebagai pengobatannya, tanpa mengobati pankreas sebagai pabrik insulinnya, maka akhirnya Achmad Fauzy, S.P. meninggal karena diabetes dengan serangan ginjal saat bertugas di Ambon Maluku, Rudy Hartadi, S.P. MM juga meninggal diabetes mengakibatkan gagal jantung saat beliau masih di kantornya, Catur Wahyu Budi Utomo, S.P. juga meninggal karena diabetes menjalar ke lever dan membengkak, Rudi Siswanto, S.P. meninggal karena diabetes menyerang organ dalamnya.

Walaupun memang hidup mati adalah kepastian dari Allah, namun Allah telah mengamanahkan apabila dalam hidup harus menjaga keseimbangan dan keselamatan tubuh kita. Dimana apabila tubuh kita merasa sakit berarti ada sesuatu yang kurang seimbang atau perlu diseimbangkan supaya sembuh. Bangsa Indonesia dari Riset Kesehatan Dasar/ RisKesDa terdapat angka 73,2 tahun untuk pria dan 75,6 tahun untuk wanita, sehingga sangat disayangkan apabila dalam kondisi normal usia kita dibawah rerata nasional.

Juga dari keterangan dokter tempat saya berobat bahwa metabolisme tubuh manusia itu bekerja secara sistem. Bila salah satu organ tidak berfungsi secara optimal akan mempengaruhi kerja metabolisme organ tubuh lainnya, ini yang menjadi salah satu indikator kesehatan saya saat mengalami sakit diabetes dahulu, dan yang saya takutkan informasi-informasi penderita diabetes sebelumnya bahwa sebelum meninggal para penderita diabetes biasanya mengalami kebutaan atau rabun, menurunnya kejantanan dan berkurangnya indera perasa, sampai ada yang luka membusuk tidak sembuh sembuh sampai diamputasi.

Hal tersebut sudah saya rasakan dengan mulai rontoknya gigi-gigi saya tanpa sebab merasa sakit, menurunnya berat badan secara drastis, penuaan kulit keriput sebelum masanya, rambut memutih banyak, badan mudah lemas, mudah mengantuk karena bila malam sering buang air kecil setiap satu-dua jam sekali, dan menyadarkan diriku untuk bangkit/sembuh karena saya masih merasa muda dan masih dibawah rerata Angka Harapan Hidup Nasional, dan anak anakku masih butuh biaya/perlindungan Bapaknya.

Dari situ saya minta ijin kepada Dokter Muslim tersebut untuk mencari jalan keluar atau solusi sembuh, bagiku sehat hanya tujuan dsn akibat saja dari metode atau cara hidup. Apalagi informasi Dokter Tifa bahwa 10% penduduk Indonesia diindikasikan berpotensi mengidap penyakit Diabetes atau sekitar 27 juta mengidap Diabetus Melitus dan ini menjadi peluang pasar obat penurun Gula sekaligus peluang pasar makanan dan minuman rendah kalori yang dikonsumsi penderita Diabetes.

Ini menjadi permasalahan Nasional apabila Aset Bangsa dan Negara berupa Sumber Daya Manusia banyak yang sakit identik dengan penurunan produktifitas penderita DM, sekaligus dengan belum ditemukannya Obat atau penyembuhnya menjadikan harapan dan optimisme penderita DM beserta keluarganya menjadikan ketakutan atau pesimis menjalani hari hari kedepan dan pasrah menuju kematian.

Dengan Testimoni atau pengalaman hidupku bisa Sembuh Total alias bisa berfungsinya kembali organ Pankreas saya secara normal membuat keberanian atau kemauan saya menulis karya tulis Features ini, untuk direplikasi atau ditiru oleh sahabat sahabat Pendamping Desa atau seluruh tetangganya ataupun semua saudaranya di seluruh pelosok Nusantara. Bahwa Diabetes Melitus sekarang dan dahulu pun sudah bisa disembuhkan berkat Resep Leluhur yaitu mengkonsumsi undur-undur darat secara teratur 2 kali sehari sekali minum 5 ekor hidup selama 100 hari, setelah sembuh berhenti minumnya dan hidup sehat seimbang kembali menurut fitrah penciptaanNya.

Sehingga saya berharap Tulisan Feature ini walaupun tidak menang ataupun tidak mendapat hadiah, namun saya memohon kepada Kementerian Desa Republik Indonesia menggandakan dalam Jilid Buku Belajar dari Desa untuk memuatnya, demi maslahat atau kepentingan umum, rasa sayang seBangsa saudara seTanah Air dan mendukung Sustainable Development Goals atau SDGs Desa Sehat dan Sejahtera.

Ingat ada 27 juta insan/orang yg berpotensi DM akan ter- entaskan/sembuh dengan Resep Leluhur yang membahagiakan ini, selain murah, mudah terjangkau dari lingkungan Desa sendiri ada, sekarang bisa membeli online di Shopee/Lazada/Marketplace atau pengobatan Tradisional dari Desa karena undur undur darat banyak terdapat di Desa yang bisa diternakkan/ditangkarkan menjadi peluang obat dari Desa untuk menyembuhkan orang kota dan bisa menggerakkan ekonomi pedesaan dengan menangkarkan undur undur darat tersebut dijual online.

Dmana undur undur darat ini merupakan larva dari serangga kecil yang bila sudah umurnya akan berubah menjadi kepompong dan saat keluar dari kepompong tersebut menjadi serangga mirip capung, berekor panjang dan sayap tipis berjumlah 4 lembar, sekaligus dengan metode penjualan yang mudah, bila didaftarkan ke marketplace seperti tokopedia/shopee/bukalapak/Lazada lebih mudah membelinya asalkan dijual dengan harga terjangkau.

Biasanya kisaran harga seribuan/ekor hidup bagi penderita penyakit DM ataupun penyakit dalam lainnya, dimana saat meminumnya tidak perlu dicuci alias apa adanya undur undur hidup dimasukkan kapsul, karena ada yang berkeyakinan, unsur unsur penyembuhnya terkandung di buluh buluh lembut undur undur darat tersebut, dimana setelah diteliti oleh Doktor Erlia Narulita, Undur Undur Darat mengandung Niasin sebagai bahan aktif penyembuh pankreas dan organ dalam dari mamalia hasil percobaan.

Pada kesempatan ini juga saya mengharap untuk menimbulkan optimisme para penderita Penyakit dalam lainnya seperti Lever, Jantung, Ginjal, Otak dan lain lainnya supaya mencoba mengkonsumsi undur undur darat sebagai alternative penyembuhan karena harga undur undur darat sangat terjangkau di marketplace, tinggal memilih kota terdekat yang menjual dengan tempat tinggal kita, membelinya kalau bisa 200 ekor setiap pesan karena untuk menghindari terlalu lama di kantong plastik pemeliharaannya, biasanya undur undur darat mampu bertahan hidup di plastik dengan tanah pasir tempat hidupnya selama 30 hari atau sebulan tanpa diberi makanan, kalo lebih dia akan menjadi kepompong dan keluar sebagai serangga capung kecil tadi.

Dan supaya konsumsinya berkesinambungan, setelah konsumsi 15 hari atau termakan 150 ekor kita pesan lagi kepada penangkar sehingga ada kesempatan pengiriman tidak terlambat datang, otomatis minumnya berkelanjutan seperti minum obat TBC, harus rutin sabar telaten sampai sembuh, sekaligus dengan menyembuhkan para penderita sakit dalam seperti yang Diabet menjalar ke Ginjal misalnya, akan membantu Pemerintah dalam penghematan biaya cuci darah seumur hidup penderita Diabetes tersebut.

Dengan kalkulasi sekali cuci darah Rp 250.000,- seminggu 2 kali, setahun sampai 104 kali sehingga total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 26.000.000,-/ tahun /orang, bisa dibayangkan kerugian BPJS Kesehatan bila Bangsa Indonesia yang berjumlah 270 juta, yg 10% dari penderita diabetes penduduk Indonesia adalah 27 juta dan yang misalkan 10%nya DM, sakit cuci darah seumur hidup atau dikalikan 20 tahun biasanya penderita cuci darah bertahannya, sehingga biaya yang ditanggung BPJS Kesehatan berpotensi total 1.404 Triliun untuk 20 tahun kedepan, atau pertahun menyiapkan 70,2 Triliun rupiah, sehingga tidak salah apabila pada Pendataan SDGs Desa Pendamping Desa diminta mengisi jumlah penderita sakit Diabetes di laporan MonevDD aplikasi resmi monitoring Dana Desa. Hal tersebut menjadi sasaran pembangunan Masyarakat Desa secara terrencana berbasis Data dalam Perencanaan Pembangunan Desanya.

Namun yang tidak kalah pentingnya apabila penderita Diabetes ini semangat punya Harapan Pulih kembali akan menjadikan penghematan biaya pengobatan dan kembali produktif, rakyat yang telah divonis tidak bisa sembuh oleh Medis tersebut ada optimisme, alias keluarganya juga bahagia bila salah seorang keluarganya bisa sembuh pulih kembali, tidak dihantui menghitung hari menuju kematian sang penderita Diabetes ataupun penderita penyakit dalam lainnya.

Akhirnya saya selaku Testimoni atau pelaku yang berhasil sembuh total dari Hantu Diabetes Melitus/ Penyakit Gula/ DM/ Kencing manis sangat menggantungkan/ Berharap banget Promosi secara Nasional lewat Program Pendamping Menulis ini sesuai dalam Program Tahun 2018, 2019 saat itu ada Program Inovasi Desa/ PID dimana sesuatu yang baik dan berhasil bisa ditularkan ataupun ditiru oleh saudara kita Bangsa Indonesia yang lainnya pada hampir 75.000 Desa dan Kelurahan/ Kota di seluruh Indonesia.

Dan pada era Internet ini, kisah Hidupku juga saya tuangkan melalui Channel YouTube Podcast akun PETA-TV (Percaya itu diujung Fakta) dengan Judul Sembuh Total Diabetes dengan undur undur darat, sampai saat ini sudah ditonton 17 ribu viewers. ( https://youtu.be/ImLlD8PB5rc ) Juga tidak bosan saya membagikan testimoni saya ini lewat media social lainnya seperti WA Group, Facebook namun belum pernah saya tulis di Media Cetak/ Koran. Dan ini menjadikan Amal Jahiriyah bagi Nenek Moyang Bangsa Indonesia yang telah menemukan Resep Herbal Ajaib ini walaupun bertentangan dengan dunia Medis yang menyatakan belum bisa disembuhkan, karena dunia medis mempunyai kepentingan dengan semakin banyak penderita

Diabetes yang sakit, maka menjadi peluang omzet jualan obat dan makanan minuman penderita diabet seumur hidup akan semakin besar keuntungannya, bagi saya dan hati nurani insan baik seperti Bangsa Indonesia pasti hal tersebut bertentangan dengan Sila Sila dalam Pancasila, yaitu Tertawa/ambil untung diatas penderitaan Orang Sakit. Semoga segera berakhir Drama menyedihkan ini. Semoga Kemendesa R.I. menjadi tonggak sejarah pendukung SDGs Desa sehat sejahtera Bangsa Indonesia segera terwujud 100% dengan ditemukannya Resep Leluhur dari Desa untuk Indonesia.

Akhirul kalam pada kesempatan yang berbahagia ini saya menyampaikan terimakasih tak terhingga kepada Allah SWT yang telah mengKaruniai Hidup saya kembali sehat, bahagia, seimbang kembali, kepada Almarhum Ayahanda Kemis, ibunda Rr. Maryati serta seluruh insan yang menjadi Guru saya dan tidaklupa kepada Bapak Menteri Desa Gus Halim/ GM yang memotivasi sebagai Bapak Kandung TPP di Kementerian Desa PDTT dan juga Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia / BPSDM PDTT RI, yang telah memberi kesempatan: Menulis adalah Warisan yang Abadi. Sekaligus saya sebagai insan yang lemah pada kesempatan yang baik ini memohon maaf sebesar besarnya apabila ada kekeliruan yang tidak disengaja ataupun mohon masukan dan saran atas kekurangan tulisanku yang jauh dari kesempurnaan ini.

Dari hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh antara dosis larutan undur-undur darat dengan penurunan kadar gula darah yang tidak menunjukkan adanya kecenderungan bahwa semakin tinggi dosis yang diberikan semakin tinggi pula tingkat penurunan kadar gula darah. Penurunan kadar gula darah mencit akibat pemberian larutan undur-undur darat karena adanya kandungan zat-zat yang dapat menurunkan kadar gula darah pada mencit diabet. Diantara zat tersebut adalah niasin atau asam nikotinat (vit B13) dan juga sulfunylurea. Perbedaan rerata kadar glukosa darah antara perlakuan tersebut merupakan hal yang wajar, mengingat niasin dan sulfonylurea dalam larutan undur-undur tidak bekerja sebagai zat tunggal.

Niasin mampu menurunkan kadar glukosa darah melalui mekanisme pembalikan fosfolirasi ensim yang dirangsang oleh glukagon, sehingga penggunaan atau ambilan glukosa di jaringan perifer (dalam hal ini adalah otot) meningkat. Sedangkan sulfonylurea menstimulasi sel-sel beta dalam pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin dan membantu sel-sel dalam tubuh menjadi lebih baik dalam mengelola insulin (Daniel, 2006). Dengan demikian pemberian terapi larutan undur-undur darat dapat menjadi alternatif dalam menaggulangi tingginya kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia) yang tentunya dalam pemberiannya sesuai dengan kadar gula darah penderita karena jika tidak disesuaikan dikhawatirkan penderita bisa menjadi hipoglikemia.



Penulis: Suhadi (TAPM Kabupaten Boyolali)

Posting Komentar

0 Komentar