Di pagi
yang indah, matahari bersinar terang di Desa Tanjung. Cahaya nya menembus
hijaunya dedaunan, suara kokokan ayam terdengar begitu merdu menandakan
mulainya masyarakat untuk beraktifitas. Tanah yang subur, udara yang bersih dan
segar, sungai yang mengalir jernih dan luasnya lahan persawahan menandai
indahnya sebuah Desa yang jauh dari perkotaan, ya.. disinilah tempat tugas
Bagus si pendamping Desa yang mendapat amanah untuk mendampingi Desa dari Kementrian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia.
Sudah
satu tahun Bagus bertugas di Desa Tanjung yang merupakan Desa berkembang dengan
kondisi kegiatan Dana Desa yang berjalan seadanya, hal ini yang membuat Bagus
berpikir bagaimana agar Desa Tanjung menjadi Desa yang maju, kuat dan sejahtera.
Bagus
memulainya dengan berdiskusi dengan kepala Desa Tanjung yang bernama Bapak
Anang, berada diruang kantor Kepala Desa dengan meminum segelas kopi duduk di
sebuah kursi kayu, Bagus mulai menceritakan gagasannya tentang ingin bersama
memajukan Desa dengan melihat potensi Desa dan selaras dengan prioritas
penggunaan Dana Desa saat ini, setelah Bagus selesai menceritakan semuanya, Bapak
Anang terdiam sejenak, beliau merupakan tokoh yang dihormati dimasyarakat itu
berpikir, sambil meminum air yang ada di atas meja beliau berkata, “baik pak
Bagus, saya setuju”, dengan tersenyum beliau berkata apa yang harus kita
pertama lakukan, Bagus pun merasa senang, terlihat diraut wajah nya ungkapan
kegembiraan dan berkata “Pak Anang mari kita mulai dengan mengadakan musyawarah
perencanaan Desa”, sambil berdiri pak Anang mengangkat tangan untuk bersalaman
dan menjawab “hal itu tidak usah khawatir, nanti saya yang atur segera, Pak
Bagus persiapkan saja gagasan yang akan disampaikan saat musyawarah Desa nanti
berlangsung”, “siap Pak Anang”, Bagus membalas untuk berkomitmen bersama dalam
membawa perubahan yang lebih baik untuk Desa Tanjung.
Saat
yang dinanti akhirnya tiba, dimana musyarawah perencanaan Desa telah dimulai di
pagi hari yang cerah, undangan dari berbagai unsur masyarakat telah hadir, dari
pemerintahan Desa, BPD, ketua RT, tokoh agama, pendidikan, kesehatan, pemuda,
petani, peternak, pedagang dan lain lain telah duduk di Balai Desa yang terbuka
sejuk karena hembusan angin yang segar.
Acara
dimulai dengan sambutan yang disampaikan oleh Pak Anang sebagai Kepala Desa,
beliau dengan semangat menyampaikan visi misi beliau yang ingin memajukan
pembangunan dan ekonomi Desa Tanjung, seluruh undangan mendengarkan dengan
penuh perhatian, “mari kita berubah, menjadi Desa yang lebih hebat, tidak ada
yang tidak bisa, yang ada hanya tidak mau, kalau tidak sekarang kapan lagi,
kalau tidak kita siapa lagi”, begitulah sambutan penutup oleh Kepala Desa
Tanjung yang diakhiri oleh riuh tepuk tangan dari seluruh undangan.
Untuk
sambutan berikutnya pembawa acara mempersilakan kepada Bagus pendamping desa
untuk memberikan gagasannya, Bagus melihat sekeliling seluruh peserta undangan
menunggu untuk bicara, mereka penasaran apa yang akan disampaikan tentang
merubah Desa menjadi lebih baik seperti yang disampaikan oleh bapak Kepala Desa
tadi, setelah panjang lebar menjelaskan potensi Desa yang ada di Desa Tanjung,
Bagus berkata, “mari kedepan kita tingkatkan sumber daya manusia yang ada di
Desa Tanjung, melaui pemberdayaan dan pelatihan, selama ini kita hanya terfokus
pada kegiatan infratruktur jalan yang masih belum menjadi prioritas utama, yang
kedua ayo kita bangun tempat wisata, seperti yang kita tahu danau di Desa kita
bisa dirubah menjadi tempat wisata apabila dikelola dengan baik, ini merupakan
potensi yang sangat bagus dan yang ketiga mari kita aktifkan Bumdesa kita, saat
ini para petani sangat jauh untuk menuju ke pabrik penggilingan padi, ayo kita
bangun di Desa kita, sehingga petani dapat terbantu dengan adanya usaha
tersebut..!”.
Setelah
selesai memberikan gagasan, Bagus menarik nafas panjang menunggu sesi diskusi
bagaimana tanggapan dari masyarakat tentang ide tersebut, terlihat masing
masing dari undangan yang hadir saling berbicara kecil dan berbisik, Bagus
terdiam, dalam pikirannya bertanya tanya dan penasaran apa yang akan diputuskan
oleh musyawarat Desa hari ini.
Tiba-tiba
Pak Andi berkata “baiklah kami setuju, dengan semangat kebersamaan dan gotong
royong mari kita coba”, beliau adalah tokoh masyarakat yang menjadi salah satu
ketua RT di Desa Tanjung. Bagus merasa lega, berharap semua akan berjalan
lancar, tetapi tidak lama kemudian ada salah satu masyarakat bertanya “ijinkan
saya bertanya? bagaimana dengan jalan Desa yang masih belum selesai?, kita
masih memerlukannya untuk kenyamanan bekerja menuju arah ke kebun”, kata Pak
Soleh yang saat ini menjabat sebagai ketua BPD,
Setelah
mendengar pertanyaan itu seluruh undangan yang hadir menjadi diam, terlihat
sebagian yang hadir menganggukan kepala tanda itu ada benarnya. Terlihat
kembali salah satu masyarakat mengangkat tangan memberikan tanda ingin
bertanya, “maaf pak, tapi semua itu juga memerlukan modal besar, apakah dana
Desa kita mencukupi? sedangkan kebutuhan yang lain kita juga masih
diperlukan..!”
Pertanyaan
tersebut langsung ditanggapi oleh Bagus sebagai pendamping Desa, sambil
memandang seluruh masyarakat yang hadir, Bagus lalu tersenyum dan berkata “terima
kasih atas pertanyaannya, untuk jalan menuju kebun bapak dan ibu silakan untuk
tetap mengusulkan, nanti pemerintah Desa bisa membawa usulan tersebut ke
musrembang Kecamatan agar disampaikan ke Pemerintah Kabupaten, semoga Desa kita
mendapat bantuan dari Pemerintah Daerah untuk melanjutkan kegiatan pembangunan
jalan menuju arah kebun, dan untuk Dana yang dinilai banyak untuk perencanaan
kedepan natinya akan kita lakukan pendanaan bertahap sampai apa yang kita
harapkan dapat terwujud”
“Bagaimana
kalau gagal? Apa yang akan terjadi..!” dengan suara keras Ibu Susi bertanya, “apakah
yang kita lakukan akan sia sia..?”, cukup jelas terlihat di wajah beliau ada ke
kecemasan tentang hal ini. “Tidak ibu, tidak akan sia-sia apabila kita lakukan
dengan perencanaan yang matang dan pengelolaan yang baik, tentunya nanti warga
yang melaksanakan akan diberikan pelatihan maupun bimbingan sehingga dapat
menjalankannya dengan baik”, jawab Bapak Bagus untuk meyakinkan Ibu Susi.
“Bagaimana
Ibu Susi, apakah ada yang ingin ditanyakan lagi?”, “iya sudah cukup.. terima
kasih bapak Bagus atas penjelasannya”, jawab Ibu Susi yang sudah merasa lega
dan puas atas jawaban tersebut. Bapak Anang kemudian mengambil alih diskusi dan
berkata “baiklah para hadirin, mari kita kawal bersama kegiatan tersebut, kami
dari Pemerintahan Desa akan dengan penuh tanggungjawab melaksanakannya, semoga
Desa kita menjadi lebih maju dan sejahtera”, suara tepuk tangan pun terdengar
mengakhiri musyawarah hari ini.
Bagus
pendamping Desa pun merasa senang karena partisipasi masyarakat begitu tinggi,
dan gagasan ingin merubah Desa menjadi lebih baik diterima dengan baik juga
oleh masyarakat Desa Tanjung. Di hari berikutnya musyawarah diagendakan kembali
di kantor Desa, dengan kondisi yang sederhana bersama tim penyusun perencanaan
Desa, BPD, pemerintah Desa, perwakilan RT dan pendamping Desa bersama
merencanakan kegiatan dan pembagian tugas, Kepala Desa Bapak Anang mengumumkan
hasil kesepakatan.
“Bapak
Arief apakah bersedia menjadi koordinartor pembangunan tempat wisata bersama
pemuda Desa?”, pak Arif menjawab “saya siap Pak Kepala Desa.”, “Bapak Amir
apakah bersedia mensurvey harga mesin penggilingan padi dan membuat perkiraan
biaya untuk pembangunan gudang nya?”, Pak Amir menjawab, “baik Pak Kepala
Desa..!”.
Dan
terakhir kepala Desa berkata “Saya juga minta tolong kepada pendamping Desa
untuk membantu koordinasi tentang pemberdayaan dan pelatihan yang bisa kita
laksanakan ditahun yang akan datang”, dan tanpa keraguan Bagus pendamping Desa
berkata “baik pak saya bersedia.”, sambil tersenyum didalam hati Bagus merasa
bangga karena semangat kebersamaan dan rasa gotong royang masyarakat
menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik, Ia bersyukur dan berharap pihak
yang diberikan tugas dapat melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.
Tak
terasa dua tahun sudah cepat berlalu, apa yang diharapkan dan yang dicita-citakan
akhirnya terwujud, Desa Tanjung saat ini menjadi Desa berstatus Desa mandiri,
perubahan sosial masyarakat terjadi sangat cepat, kegiatan yang direncanakan
pada tahun sebelumnya berjalan lancar, Menjadi Desa wisata yang memiliki hasil
keuntungan cukup memuaskan, pabrik penggilingan padi pun sudah terbangun dan
menghasilkan Pendapatan Asli Desa, masyarakat sangat terbantu dengan efisiensi
jarak dan biaya transportasi, dan sumber daya manusia Desa Tanjung juga sudah
siap bersaing dan kreatif dalam perekonomian serta dunia usaha, Bagus
pendamping Desa pun merasa senang, tidak hanya menjalankan tugas dengan baik ia
pun semakin mencintai pekerjaannya sebagai pendamping Desa. Kesejahteraan dan
kemajuan Desa Tanjung saat ini menjadi contoh bagi Desa lain, ditandai dengan
adanya gerbang masuk Desa yang bertuliskan kata “Selamat Datang Di Desa
Tanjung, Desa Yang Hebat”.
Penulis: Syahbudi Rahman
0 Komentar