Oleh: Cita Wira
Desa
Warung Pojok merupakan salah satu Desa di Kecamatan Muara Kemumu. Lokasinya
terpisah cukup jauh dari desa-desa lainnya, tepatnya berada di perbatasan
dengan Kabupaten Rejang Lebong yang lokasinya berada di Kaki Gunung Bukit
Besar. Kalaupun mau berkunjung kesana kita harus melewati jalan yang berlobang
besar, kubangan air, jembatan seadanya serta gundukan tanah yang lunak yang
bisa mengakibatkan kendaraan mogok karena masuk kubangan lumpur. Disarankan
menggunakan motor atau kendaraan yang bodinya tinggi dengan rantai ban yang
dimodifikasi. Hal ini dikarenakan tidak adanya akses jalan yang lain, kalaupun
bisa tetapi memutar jauh sepanjang 70 km, sehingga masyarakat tidak ada pilihan
lain. Program pembangunan di Desa Warung Pojok terbilang sedikit kalaupun tidak
terbilang minim.
Dengan
terbitnya UU No.6 tahun 2014 Tentang Desa maka desa punya kewenangan sendiri
untuk mengaturm urusan desanya. Maka pada saat program P3MD masuk ke Kecamatan
Muara Kemumu pada tahun 2015, Desa Warung Pojok mendapatkan ADD dan DD. Hal ini
tidak terlepas dari dilaksanakannya program Membangun Masa Depan Desa (MMDD)
yang dipelopori oleh P3MD. Pada Tahun 2015 P3MD masuk ke Desa Warung Pojok
yaitu berupa pembangunan siring pasang, hal itu cukup membuat masyarakat
bergembira karena bisa mengurangi potensi banjir pada saat hujan deras.
Beranjak tahun 2016 masyarakat Desa Warung Pojok bergembira ria karena usulannya menjadi prioritas pembangunan desa. Lebih bahagianya lagi, sumber pendanannya pun berasal dari P3MD. Sudah menjadi rahasia umum, usulan program yang akan diajukan melalui Musrenbang Kecamatan ke Kabupaten, Provinsi ataupun Pusat bersifat aji mumpung. Hal ini dapat dimaklumi karena belum pastinya pendanaan dari masing- masing SKPD terkait.
Berbeda halnya dengan P3MD, dari setahun
sebelumnya sudah ada ancar-ancar alokasi dana per masing-masing desa di
kecamatan yang bersangkutan. Penantian selama ini tersebut dibayar dengan
antusiasnya masyarakat beramai-ramai menyumbangkan tenaga serta waktu dalam
penyediaan swadaya. Tentunya ini berdasarkan kemampuan dan sumberdaya lokal yang
ada. Rata-rata menyiapkan/menghibahkan lahan untuk dijadikan badan jalan. Hasil
cross check Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa, ternyata rencana
tersebut sudah ada dari tahun 2015.
Antusiasme
swadaya masyarakat ini disambut baik oleh Pendamping Desa dan Pendamping Lokal
Desa dengan adagium bahwa “apapun yang kita lakukan untuk orang lain dengan
iklas maka manfaat akan menanti kita”.
Desa
Warung Pojok ini merupakan wilayah penghasil kopi, sayur-sayuran dan lain-lain,
pokoknya hasil alam yang melimpah. Berdasarkan pengalaman, apabila musim kopi
tiba, kopi, sayur-sayuran pasti melimpah, namun sayang sekali harganya dibeli
dengan harga yang rendah karena biaya transportasinya yang tinggi. Harapan
akhir masyarakat Desa Warung Pojok dengan dibangunnya jalan Rabat Beton ini,
yaitu transportasi akan menjadi lancar otomatis biaya transportasi pun menjadi
murah, sehingga harga kopi dan lain-lain meningkat dan penghasilan masyarakat
pun akan bertambah. Selian itu mempercepat akses murid SD & SMP bersekolah
dan tidak belepotan lumpur lagi pada saat musim hujan tiba.
Cita-cita, harapan, dan keinginan masyarakat Desa Warung Pojok tidak akan terjadi apabila tidak ada kemauan serta kegigihan masyarakatnya. Hal ini dibuktikan dengan partisipasi masyarakat dimulai dari proses perencanaan sampai dengan pelaksanaan. Tentunya sampai tulisan ini dibuat pembangunan jalan tersebut sudah bisa digunakan dan masyarakat sangat merasakan betapa besarnya manfaat dari pembangunan jalan tersebut, harapan kita semoga ketika pembangunan selesai maka masyarakat dapat melestarikannya.
Alhasil,
cerita tersebut diatas tentunya sesuai dengan tujuan P3MD yakni meningkatnya
kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin dengan mendorong
kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. (PD-MK).
0 Komentar