Oleh: Ayu Puspita Arisca
Hari-hari
yang kutunggu-tunggu akhirnya tiba, secepat mungkin aku bergegas mencari warung
dengan akses internet yang ada di kampung halamanku. Dengan penuh harapan,
kutautkan website yang ingin kutelusuri sembari berdoa dalam hati untuk
kesuksesanku sambil menunggu bukaan websitenya. Tak lama kemudian, yessssss!!!
Aku berhasil! Tetapi, tatapan heran dan terkejut dari orang di sekitarku
membuatku merasa malu, dan ini membuat mukaku sempat merah padam karena tatapan
mereka.
Tanpa
peduli dengan pandangan orang lain, aku memanggil Atun, pelayan di warung. Aku
memesan segelas minuman dingin dan beberapa hidangan khas warung. Aku menikmati
makanan tersebut dengan lahap, seolah-olah aku belum makan selama seminggu.
Hehehe….
Dengan
penuh kegembiraan, Atun memperhatikanku dan bertanya, "Pelan-pelan toh yu,
kayaknya senang sekali hari ini! Ada kabar baik apa ini? Aku melihatmu begitu
bahagia." Atun adalah sahabatku sejak kecil, dia selalu mengerti sifat dan
karakterku tanpa harus aku mengutarakannya. Aku menjawab dengan sukacita,
"Yaappp!!! Doaku terkabulkan, Tun! Aku sangat bahagia. Usahaku tidak
sia-sia, Allah itu Maha Penyayang." Tanpa sadar, air mataku mengalir. Aku
mengatakan pada Atun bahwa ini adalah apa yang selama ini aku tunggu-tunggu dan
akhirnya terkabul.
Atun
tertawa dan berkata, "Kan sudah kubilang, kamu itu bisa! Kapan kamu mulai
bekerja, yu?" Aku menjawab dengan antusias, "Besok, Tun! Aku harus
segera menjumpai atasanku untuk mendapat pengarahan tentang tugas yang akan
kutangani. Tapi, aku merasa tidak punya pakaian yang bagus." Atun dengan
cepat menghiburku, "Tenang bestieku! Selama ada Atun, tak usah pusing dan
sedih. Kamu boleh pinjam baju koleksiku! Aku punya banyak pilihan
untukmu." Aku merasa terharu dan mengucapkan terima kasih pada Atun atas
dukungan dan kebersahajaannya. Kembali aku melihat layar laptopku dan tersenyum
melihat foto Atun yang selalu ada untukku. Usahaku selama bertahun-tahun
akhirnya membuahkan hasil, dan rasa syukur terdalam kusampaikan kepada Allah
SWT.
Jam
berdering dengan keras, membuatku terbangun dengan cepat. Aku segera merapikan
tempat tidur dan membuka jendela sebesar-besarnya untuk menciptakan suasana
segar di kamar. Aku mengambil handuk dan perlengkapan mandi sambil
bernyanyi-nyanyi. Aku mengenakan pakaian kantorku yang dipinjamkan oleh Atun.
Setelah
bersiap-siap, aku mendengar suara ibu memanggilku, "Ayoo, ayoo, makan nak!
Ibu sudah membuatkan nasi goreng kesukaanmu." Aku menjawab dengan suara
terdengar dari dalam kamar, "Baik ibu." Ku cium kening ibuku dan
mengucapkan terima kasih atas nasi gorengnya. Sembari memberi salam kepada
ibuku aku berkata, "Ibu, izin pamit ya, mau pergi kerja!" Ibu
menjawab dengan penuh perhatian, "Iya nak, hati-hati di jalan. Semoga
semua urusanmu hari ini dipermudah dan dilancarkan oleh Allah" dan dengan
penuh semangat, aku keluar dari rumah dan menuju kantor.
Sesampainya
di kantor, ada beberapa orang yang sudah menungguku. Mereka adalah atasanku
yang akan memberikan pengarahan sebagai seorang Pendamping Lokal Desa di
Kecamatan Sukses Meriah. Aku diperkenankan untuk duduk dan memperkenalkan diri.
Setelah itu, tenaga ahli kabupaten kota yang menjadi atasan kami mulai
memberikan penjelasan terkait tugas-tugas kami sebagai Pendamping Lokal Desa. Materi
yang diajarkan termasuk tentang pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan, dan
pembinaan masyarakat Gampong. Kami juga diajarkan tentang tugas dan tanggung
jawab kami, serta pengetahuan mengenai penyusunan dan tahapan dalam menyusun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG), Rencana Kerja Pemerintah
Gampong (RKPG), dan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong (APBG), dan lain lain
terkait tugas tugas PLD serta Kode Etik Pendamping Desa. Aku mendengarkan
penjelasan dengan seksama sampai sesi pertama selesai yang dilanjutkan dengan
Isoma.
Setelah
jam istirahat, aku berkenalan dengan para rekan kerjaku. Mereka semua baik dan
ramah. Kami menghabiskan waktu istirahat dengan berbagi pengalaman pribadi dan
mengulang kembali pelajaran yang didapatkan dari narasumber pelatihan. Setelah
istirahat selesai, kami kembali masuk ke ruangan untuk melanjutkan materi
selanjutnya.
Setelah
mendapatkan penyampaian materi yang sangat jelas dari tutor, kami dapat
menerima dengan baik. Sebelum kami pulang, bapak pelatih memberikan kepada kami
lokasi tugas di wilayah desa yang akan menjadi tanggung jawab kami sebagai
Pendamping Lokal Desa. Setelah jam pelatihan selesai, aku segera bergegas
pulang dengan keinginan besar untuk menceritakan pengalaman dan perasaanku
kepada teman baikku, Atun. Aku berharap bisa menemukannya di warung. Namun,
ketika aku tiba di warung yang biasanya kami temui, aku melihat warung Atun
tertutup rapat. Aku penasaran dan bertanya kepada tetangga sebelah mengapa
warungnya ditutup lebih awal dari biasanya. Mereka memberitahuku bahwa saudara
Atun sedang sakit dan Atun tidak bisa membuka warung hari ini. Aku pulang dengan
perasaan sedih karena tidak dapat berbagi pengalaman kerja pertamaku dengan
Atun, dan aku mendoakan agar saudara Atun segera sembuh.
Esok
harinya, aku memasuki wilayah Gampong tempatku bekerja yang bernama Gampong
Suka Ramai. Aku berjumpa dengan Kuchiek dan perangkat Gampong lainnya, mereka
menerima kedatanganku dengan penuh keramah tamahan. Buk Siti, koordinator
wilayah kecamatan, memperkenalkan diriku kepada mereka bahwa aku adalah
Pendamping Lokal Desa yang baru bertugas mendampingi Gampong dan membantu
fasilitasi kegiatan-kegiatan musyawarah pembangunan Gampong terutama dalam
kegiatan perencanaan pembangunan Gampong. Setelah berkenalan dengan Keuchiek
dan secara kebetulan juga Bapak Keuchiek memberitahuku bahwa nanti malam akan
ada rapat membahas APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong) sebagai acuan
bagi Gampong dalam penggunaan Angaran Gampong Tahun berjalan.
Pada
malam hari, dilaksanakan rapat pembahasan APBD yang dihadiri oleh berbagai
tokoh masyarakat, termasuk keuchiek, aparatur Gampong, badan permusyawaratan
Gampong, dan tokoh masyarakat lainnya. Mereka semua turut serta menjadi saksi
dan memberikan masukan yang berharga guna meningkatkan penggunaan anggaran
pembangunan Gampong tahun ini.
Selama
rapat, terjadi beberapa perdebatan mengenai prioritas penggunaan Dana Desa
antara keuciek, badan permusyawaratan Gampong, dan beberapa tokoh masyarakat
lainnya. Namun, perbedaan pandangan ini dipandang sebagai hal yang wajar karena
setiap pihak memiliki perspektif yang berbeda terhadap kebutuhan prioritas.
Setelah terdapat penjelasan yang baik, semua pihak dapat menerima keputusan
yang diambil demi kepentingan bersama dan kemajuan Gampong yang kita
cita-citakan.
Usai
kegiatan musyawarah malam itu, aku merasa bahwa partisipasi sangat penting
dalam suatu kegiatan. Dengan partisipasi yang aktif, kita dapat mencapai
kesepakatan yang memberikan manfaat bagi semua pihak. Meskipun terdapat
perbedaan pendapat, namun dengan saling mendengarkan dan menghormati satu sama
lain, diharapkan kita dapat mencapai keputusan terbaik untuk kemajuan gampong
Suka Ramai.
Setelah
Musyawarah APBD malam itu sekarang aku menjadi lebih tau sedikit demi sedikit
tentang tugas-tugas yang di emban oleh seorang PLD dan tentunya masih perlu
dipandu oleh koordinatorsaya yaitu ibu Siti yang baik hati. Kali ini Bu Siti
mengajakku ke Gampong Ujung Runcing yaituGampong yang memiliki kondisi yang
lebih makmur dari gampong lainnya dengan kebun dan persawahan yang membentang
luas sehingga hasil panen lebih banyak yang dapat dinikmanti oleh warganya.
Dalam perjalanan dengan buk Siti aku bergumam, pasti Keuchieknya sangat
baikdalam memerintah Gampong sehingga Gampongnya lebih makmur.
Setibanya
di Gampong aku memasuki ruangan pertemuan dan aku lihat beberapa tokoh sudah
duluan berada disitu didampingi oleh Keuciek dan beberapa warga Gampong yang
sedang bermusyawarah membicarakan probelmatika permasalahan yang terjadi di
Gampong Ujung Runcing yaitu dugaan bahwa keuchiek melakukan korupsi Dana Desa.
Setelah mendengar apa yang menjadi topik bahasan koordinatorku Buk Siti dengan
Lemah lembut mencoba meluruskan permasalahan yang terjadi artinya permasalah
ini perlu ada pihak yang akan memeriksa bahkan meng-audit kegiatan pelaksanaan
pembangunan Gampong Ujung Runcing baru kemudian diambil tindakan sesuai hukum
yang berlaku.
Keesokan
harinya, tim auditor dari pemerintah Kota tiba di Gampong Ujung Runcing untuk
melakukan pemeriksaan mendalam terhadap dugaan korupsi dana desa. Mereka
memulai dengan mengumpulkan semua dokumen terkait pembangunan gampong dan
mengadakan wawancara dengan warga setempat, termasuk Keuchiek dan anggota
Tuhapeut.
Sementara
itu, aku dan Bu Siti bergabung dengan warga Gampong lainnya yang membentuk
kelompok pengawas independent untuk membantu proses auditor. Kami memeriksa
secara teliti catatan kegiatan pembangunan dan mencatat setiap penyimpangan
yang terjadi. Selama proses ini, masyarakat Gampong semakin sadar akan
pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa.
Setelah
beberapa minggu melakukan investigasi, tim auditor akhirnya menemukan
bukti-bukti yang cukup kuat terkait korupsi yang dilakukan oleh Keuchiek. Hasil
temuan ini segera disampaikan kepada pihak kepolisian untuk dilakukan proses
hukum lebih lanjut. Dalam waktu yang sama, masyarakat Gampong bersama-sama
melakukan upaya pemulihan dan perbaikan. Mereka membentuk kelompok-kelompok
kerja untuk merencanakan dan melaksanakan proyek-proyek pembangunan Gampong
secara mandiri. Dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi pun datang dengan
membantu dalam penyediaan sumber daya dan pelatihan bagi masyarakat Gampong.
Berbagai
program pengembangan ekonomi pun diinisiasi, seperti pelatihan pertanian
modern, pengembangan usaha lokal, dan pengolahan hasil panen. Gampong Ujung
Runcing secara perlahan mulai pulih dan berkembang menjadi contoh Gampong yang
berhasil mengatasi masalah korupsi dan mendorong pembangunan yang
berkelanjutan.
Melalui
proses yang panjang, peran masyarakat Gampong dalam pengawasan dan keterlibatan
aktif dalam pembangunan menjadi semakin kuat. Kerjasama antara pemerintah,
masyarakat, dan semua pihak terkait menjadi kunci kesuksesan dalam
menyelesaikan permasalahan di Gampong Ujung Runcing.
Seiring
berjalannya waktu, saya sebagai Pendamping Lokal Desa pada program P3MD semakin
mengalami perkembangan yang luar biasa. Setiap harinya, saya belajar secara
mandiri dan mendapatkan bimbingan langsung dari Koordinator saya yang selalu
memberikan dukungan dalam melaksanakan tugas-tugas di lapangan. Melalui
pengalaman ini, saya semakin memahami tujuan program pemerintah melalui Dana
Desa yang lebih fokus pada pemulihan ekonomi masyarakat, peningkatan sumber
daya manusia, dan pengentasan kemiskinan melalui pendirian Bumdes.
Program
P3MD ini memiliki peran yang sangat penting dalam menjawab tantangan dan
memberikan solusi bagi kemajuan ekonomi masyarakat. Dengan mendorong
partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam pembangunan, program
ini memberikan dampak yang signifikan. Salah satu manfaatnya adalah
pemberdayaan masyarakat melalui pendirian Bumdes. Dengan adanya Bumdes,
masyarakat Gampong dapat mengembangkan berbagai usaha yang dapat memajukan
perekonomian di pedesaan. Hal ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk
mengelola keuangan mereka sendiri dan meningkatkan kesejahteraan.
Melalui
program ini, pemerintah mengajak dan mendorong keterlibatan masyarakat dari
awal sampai akhir, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga
pertanggungjawaban dan evaluasi. Dengan keterlibatan aktif dari masyarakat,
program ini dapat merespon dengan baik kebutuhan dan aspirasi mereka, serta
memberikan manfaat yang nyata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Diharapkan
dengan adanya program P3MD ini, kehidupan masyarakat di Gampong dapat mengalami
perubahan yang positif dan terus berkembang. Program ini tidak hanya memberikan
solusi konkret dalam memperbaiki ekonomi masyarakat, namun juga membuka peluang
bagi mereka untuk berpartisipasi secara penuh dalam pembangunan Gampong.
Sudah
dua tahun lebih berlalu sejak aku memulai pengabdianku di Gampong ini. Waktu
terus berlalu dengan cepat. Dalam perjalanan ini, aku telah merasakan beragam
pengalaman, baik suka maupun duka. Namun, yang lebih penting adalah kebahagiaan
yang selalu mengisi hatiku. Kunci kesuksesan terletak pada cinta dan ketulusan
dalam menjalani setiap pekerjaan yang telah aku tekuni. Dengan cinta dan
ikhlas, segala beban pekerjaan menjadi lebih ringan dan berarti.
Dampak
yang kurasakan di Gampongku, sebagai pendamping dan pembimbing, sangatlah
besar. Gampong tempatku bertugas kini semakin maju dan makmur. Jumlah warga
miskin terus mengalami penurunan perlahan, sementara kesejahteraan masyarakat
menjulang tinggi seiring berjalannya waktu. Adanya usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) sebagai wadah penghasilan bagi masyarakat telah memberikan
solusi yang signifikan dalam mengangkat kualitas hidup mereka.
Sungguh,
rasanya luar biasa seperti menggapai bintang-bintang di langit. Kesenangan dan
kebahagiaan memenuhi hatiku saat melihat begitu banyak masyarakat yang terbantu
dengan kehadiranku dan upaya sosialisasi yang terus dilakukan. Kini, mereka
dapat merasakan manfaat nyata dari Dana Desa yang dikelola secara langsung oleh
Pemerintahan Gampong. Semoga langkah kebaikan ini terus berlanjut dan
memberikan dampak positif yang semakin luas.
Dalam
perjalanan menggapai bintang ini, aku berjanji akan terus memberikan segala
upaya terbaikku untuk melayani dan membantu masyarakat. Setiap langkah kecilku
akan menjadi sinar yang menyinari Gampong ini, menjadikan tempat ini sebagai
wahana kemajuan dan keberkahan bagi seluruh warganya.
0 Komentar